Mataram (Suara NTB) – Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik angkutan laut penumpang dan barang (perintis) untuk tahun 2024, Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan NTB, kembali mengusulkan untuk dilanjutkan keberadaan angkutan laut perintis ini. Keberadaan layanan ini sangat dibutuhkan masyarakat. Layanan kapal perintis ini, hadir menjawab keterisolasian warga di pulau kecil dan terluar di NTB.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan NTB, H.L.Moh.Faozal, S.Sos,M.Si kepada Suara NTB, Selasa, 30 Mei 2023. Sebagai syarat usulan jaringan perintis ini, Gubernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah sudah menyampaikan surat pernyataan jaminan keamanan dan keselamatan kapal perintis. ‘’Juga sudah ada surat pernyataan jaminan ketersediaan penumpang dan barang,’’ jelas Faozal.
Pelayanan angkutan perintis di NTB dijelaskan Faozal, ada empat rute. Yaitu rute pertama, R-19 dengan jaringan trayek, Bima – Reo – Jampea- Makassar – Jampea – Reo – Bima – Waikelo – Ende – P.Raijua – Sabu – P. Raijua – Ende -Waikelo – Bima.
Kemudian rute dua dengan jaringan trayek R-20, Bima- Carik – Celukan Bawang – Sepekan – Kangean – Kalianget – Surabaya – Kalianget – Kangean – Sepekan – Celukan Bawang – Carik – Bima.
Rute tiga dengan jaringan trayek R-21, Bima – Calabai- Labuhan Lombok – Sailus – Sapuka – Balobaloang Besar – Makassar – Balobaloang Besar – Sapuka – Sailus – Labuhan Lombok -Calabai – Bima.
Selanjutnya rute empat dengan jaringan trayek R-22, Bima– Labuhanbajo – Bonerate – Selayar – Bau Bau – Selayar – Bonerate – Labuhanbajo – Bima.
Keberadaan ke empat trayek ini untuk masyarakat di NTB selain sangat dibutuhkan, menurut Faozal dari data peningkatan jumlah penumpang dan barang juga meningkat sangat signifikan. ‘’Artinya keberadaan pelayanan publik dengan kapal perintis ini, sangat dibutuhkan masyarakat,’’ jelasnya.
Selain itu, suksesnya pengelolaan layanan kapal perintis di NTB menurut Kadishub NTB, tidak lepas dari kerja keras KSOP Bima dan juga pengelolaan yang bagus dari operator kapal perintis R-19, R-20, R-21 dan R-22. ‘’ Suksesnya pengelolaan layanan kapal perintis ini, berkat kerja keras KSOP Bima dan pengelolaan yang bagus dari operatornya. Operator Kapal PT Karunia Utama Asia Timur,’’ jelas Faozal.
Secara rinci data pertumbuhan penumpang dan barang dengan angkutan laut perintis ini, terungkap dalam Rakor Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis R-19, R-20,R-21 dan R-22 dan Evaluasi Capaian Trayek Kapal Perintis yang berlangsung di Medan pada 24-26 Mei 2023 yang dihadiri Kadishub NTB.
Untuk angkutan kapal perintis R-19, ternjadi pertumbuhan penumpang yang cukup tinggi mencapai 111,43 persen. Jika tahun 2022 jumlah penumpang sebanyak 23.261 orang. Tahun 2023 hingga periode Mei, jumlah penumpang mencapai 9.571 orang. Demikian juga dengan angkutan barang. Tahun 2022 113,4 ton, tahun 2023 hingga periode Mei, sudah mencapai 393,7 ton. Terjadi peningkatan sebesar 31,02 persen.
Kemudian untuk trayek R-20, jumlah penumpang tahun 2022 mencapai 8.090 orang. Tahun 2023 hingga Mei saja jumlahnya mencapai 6.528 orang. ‘’Terjadi peningkatan sebesar 153,92 persen,’’ sebutnya. Kemudian untuk angkutan barang. Tahun 2022 sebanyak 271,3 ton. Tahun 2023 hingga Mei saja sudah mencapai 220,5 ton. ‘’Dihitung pada periode yang sama (Mei 2022), terjadi peningkatan sebesar 141,37 persen,’’ ujarnya.
Untuk trayek R-21, jumlah barang yang diangkut meningkat 37,77 persen yaitu tahun 2022 1.716,80 ton dan tahun 2023 sebanyak 640,5 ton (hingga Mei 2023). Kemudian penumpang juga meningkat 39,79 persen. Tahun 2022 12.588 orang. Tahun 2023 hingga Mei sebanyak 5.610.
Kemudian untuk trayek R-22, angkutan barang sedikit menurun. Namun angkutan penumpang yang meningkat. Tahun 2022 jumlah penumpang sebanyak 2.998 orang. Tahun 2023 hingga Mei jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 1.045. ‘’Terjadi peningkatan dalam periode yang sama dengan tahun 2022 (Mei) sebesar 135,24 persen,’’ pungkasnya. (r).